Picture

 
Sidoarjo isnin 09 mei 2011 16.25

Pagi ini bumi tua terlihat ramah

Matahari terpancar cerah

Rumput menghijau menghias tanah bawah yang tertawa

Puncak gunung menunduk patuh

Awan berarak berkeliling membentuk halqah

  Rupanya hari istimewa sedang datang

  kuingin turut serta mengumandangkan pujian langit

  untukMu

  kuingin bersautan memekikkan kalimatul hiya ulya bersama alam

  dan hari ini hari istimewa

dan akhirnya.... 

aku dan makhluk bumi terpekur

untuk munajat

menghormat  dan memohon kepadaMu

kami berharap sedikit Fatwa Mulia

Sampaikan salam kami ...

Yang Mulia,

kami harus terus berpura-pura kuat

di tengah tekanan sisa dunia renta ini

Kasihlah....

Kasihlah...

Kasihlah...

mohon jangan palingkan mata dari kami......


 
Sabtu 26 sept 1998
(ba’da maghrib)



Shalawat( Sederhana)

Tengadah dua tanganku, bagai menantang langit
Menantang segala yang ada diatas sana
Menantang untuk berharap mata – mata teduh disana… sekedar
Berpaling ke arahku.
Suara lirihku yang keluar, beriringan dengan detak detik jamku.
Berusaha memerahkan telinga – telinga termulia Mereka…
Berharap sejenak untuk di dengar.
Anda sekalian diatas sana … terimalah salam dan hormat
Dari aku yang berasal dari kubangan Lumpur nista ternoda.
Yang jika punya mata…
Berwujud api kobaran dosa dan air hina dina
Dan yang punya telinga seperti batu yang tanpa celah.
Tapi aku ada karena Dia…
Sama seperti layaknya anda – anda yang termulia disana, dan aku ada
Karena Anda ada,
Walaupun anda termulia adanya dan aku hina papa dalam wujudku,
Tapi aku ada…
Aku nyata….
Dan kini, aku sengsara dan hina
Salam dan sejahtera Orang – Orang termulia disana!!!

oleh: Iwan S
    Click to set custom

    Archives

    December 2013
    November 2013

    Categories

    All
    Kursus Gratis
    Puisiku